Kamis, 28 Maret 2019

Khanif Nugroho Part 2

Lanjutan dari part 1 yaa gaesss
.
.
Saya memandang keluar jendela, dalam hati saya bingung. Apa saya harus membicarakan saat ini juga. Apa ini waktu yang tepat. Apa ia sepakat. (Bukan bukan.. ini bukan soal hati. Bukan juga soal perasaan. Ada something dari beberapa universitas ternama yang engga welcome sama kampus2 kecil kek kampus saya [jadi acaranya itu seluruh kampus di wilayah jawa timur mengirim perwakilan untuk berdiskusi mengenai pariwisata])
Okeh... bismillah..
Awalnya kek ragu2 gitu.. takut enggak nemuin solusi malah muncul masalah. Padal niatnya moo tanya2 dan berbagi pengalaman.
Setelah membicarakannya plan2
Keraguan saya sirna. Terbunuh oleh kata2 yang terucap olehnya. (Eaakk)
FIX. NYAMAN. Asyik, funny, friendly, yahhh hati dan fikiran mulai bersyair.. tapi sayang tak sempat tuk menuliskan dan mengabadikannya..
Saat di stasiun... Tiba2 ia pamit buat ke mini market di daerah stasiun, kedua mas panitia pelaksana sibuk memarkir mobil, dan saya langsung dengan tujuan saya bersama tiket yang saya pegang menuju petugas stasiun dan bertanya2 (hasilnya saya lupa. Intinya sesampai saya di malang, saya mandi dan saya ujian akhir semester).
Ia datang dengan sekantong plastik minuman. Ia berikan pada kedua mas2 panitia pelaksana sebotol kopi yang ready minum sama rokok (saya benci sekali perokok. Bagi saya perokok adalah pencuri udara segar saya). Lalu ia berikan ke saya susu kotak warna pink dan berkata [indrik saya tidak tahu apa yang kamu suka jadi saya belikan ini].
*Tingtungtingtung terdengar sudah kereta yang akan mengantarkannya pada tujuannya. Dan ia harus melakukan check-in tiket. Okehh.. disitu kami semua berpisah. Saling menjabat tangan dan berkata semoga bisa berjumpa kembali di kongres nasional pariwisata.
Eh.. ada cerita yang terlewatkan.
Singkatnya tentang gelang yang melingkar di tangan saya ini sebelumnya gelang ini melingkar ditangan ia.
Saya sengaja meminta kenangan kepada pemimpin yang memiliki banyak fans.. awalnya menolak (kapan2 aja indrik kalo ketemu lagi saya kasih) yahh kecewa.. berusaha kembali berucap sebagai kenangan dan saya akan menjaganya sambil pasang muka2 gimana gituu.. wkwkwk [haram buat di bayangin ya].
Ia melihat pergelangan tangannya.. kamu mau yang ini? *tanya ia
Saya menjawab, manapun yang penting ikhlas. Eakkk.
Lalu dilepasnya gelang itu.. Sedikit ia ceritakan soal history gelang tersebut yang satu2nya hasil karyanya melingkar dipergelangan tangan yang harus ia ikhlaskan untuk penggemar barunya ini (saya), gelang saya habis indrik.. dimintain sama teman2, tapi rata2 yg dimintain itu yang saya beli dari daerah yang pernah saya kunjungi *ujarnya apa curhatnya? (Ntahlah).

Cerita diatas waktu ia memberi saya sekotak susu bewarna pink, sambil duduk2 di depan stasiun saat itulah.. moment paling berharga bagi saya. Berguarau.. bercerita soal pariwisata.. dan suatu kehormatan bagi saya. Gelang tersebut dipasangakan di pergelangan tangan saya dan rasanya saya mau terbaaaang sayangnya engga punya sayap. Lebih sayangnya lagi acara waktu itu saya tidak berpose dengannya. Aissshhh..
Gimana ceritanya gelang itu dipasangken?
[Rahasia] dong.
Okeh.. cukup sudah ceritanya sampai disini. Insya allah jika ada kesempatan saya akan menyambungnya ketika kisah kongres kala itu berlangsung.
Insya allah yakkk [bang]
Karena emang nggak ada waktu sama sekali buat duduk2 santai sambil berbincang. Eh yg ada kek bumi kejatuhan meteor karena . . . . .
Sudah Lupakan.
Terimakasih untuk ilmu-nya dan maaf jika ada yang kurang berkenan.
Salam pariwisata..
Salam lestari..
Selesai bercerita pukul 00.47 tanggal 23 maret 2019
Tertanda indri kusdianti yang ia sebut nama saya pake k [indrik].