Jumat, 29 Maret 2013


 
Istilah DALAM Pertanian dan arti GULMA

·      Daya Berkecambah Benih adalah informasi kemampuan benih tumbuh
normal menjadi tanaman yang berproduksi wajar dalam keadaan biofisik
lapangan yang serba optimum.
·      Deteriorasi adalah proses kemunduran benih dalam hal penurunan viabilitas
benihnya akibat pengaruh lingkungan simpan yang kurang mendukung daya
simpan benihnya.
·      Dehumidifikasi adalah proses pengeringan udara dalam ruang simpan
benih apabila kelembaban udaranya melebihi 60 % mengunakan zat kimia
maupun dehumidifier.
·      Desicant adalah bahan kimia yang berfungsi untuk menyerap uap air dari
udara pada ruang penyimpanan benih.
·      Higroskopis adalah sifat fisik bahan pengemas benih yang mudah menyerap
air ataupun uap air dari lingkungannya.
·      Insulasi adalah kemampuan ruang simpan benih dalam menahan aliran
panas udara dari luar ruang simpan benih.

1.    Mengidentifikasi Morfologi Gulma
Pada dasarnya gulma merupakan tumbuhan yang mudah tumbuh
pada setiap tempat yang berbeda-beda, mulai dari tempat yang
miskin unsur hara sampai tempat yang kaya unsur hara. Sifat inilah
yang membedakan gulma dengan tanaman yang dibudidayakan.
Banyak batasan pengertian tentang gulma, tetapi secara umum
gulma dapat didefinisikan sebagai kelompok jenis tumbuhan yang
hidupnya atau tumbuhnya tidak dikehendaki oleh manusia karena
dianggap mengganggu dan bisa merugikan hasil tanaman yang
dibudidayakan. Kerugian yang ditimbulkan oleh gulma tersebut dapat
bersifat kuantitatif (kerugian dalam bentuk jumlah atau dapat
diwujudkan dengan angka) dan bersifat kualitatif (kerugian dalam
bentuk kualitas hasil pertanian yang tidak dapat diwujudkan dengan
angka)
Pengaruh yang merugikan dengan adanya gulma pada lahan
pertanian ada beberapa hal, antara lain :
Mempunyai pengaruh persaingan/kompetisi yang tinggi dengan
tanaman budidaya
Sebagai rumah inang sementara dari hama dan patogen
penyebab penyakit tanaman budidaya
Mengurangi mutu hasil panen tanaman budidaya
penyebab penyakit tanaman budidaya


1). Penanganan gulma hasil pengendalian secara mekanis/fisik bertujuan
untuk mencegah penyebaran biji dan organ perbanyakan vegetatif gulma
tumbuh kembali di lahan pertanian, untuk membersihkan lahan pertanian
dari patogen penyebab penyakit yang inangnya berupa gulma, dan untuk
memanfaatkan gulma sebagai bahan baku kompos.

2). Gulma hasil pengendalian secara mekanis/fisik secara mekanis/fisik dapat
ditangani dengan 2 cara yaitu dengan membakar gulma dan
memanfaatkan gulma menjadi bahan kompos. Kriteria gulma bahan
bahan kompos dapat dibedakan menjadi bahan yang mudah lapuk,
susah lapuk, dan tidak dapat lapuk yang dipengaruhi oleh kadar airnya,
ukuran bahannya, dan nisbah C/N bahan tersebut.

3). Teknik membuat kompos berdasarkan cara pengomposannya secara
umum dibedakan menjadi 2 cara yaitu pengomposan dengan tanpa
penambahan mikroorganisme pengurai dan pengomposan dengan
penambahan miroorganisme pengurai. Faktor-faktor yang mempengaruhi
proses pengomposan antara lain kelembaban, suhu, dan sirkulasi udara..