Selasa, 09 Juni 2015

Genlord13 {}

Indrik, itulah panggilan dari orang orang di sekitar ku. Kali ini aku ingin sedikit menulis tentang MASA PUTIH ABU-ABU yang beberapa minggu lalu telah berakhir. Sekarang ini.. aku merasa bahwa aku adalah orang yang paling beruntung dari beberapa ratus teman-teman seangkatan sekolah ku. WHY?? Because…. Aku adalah orang yang berani menunjukan siapa diri ku, aku merasa bahwa aku adalah orang yang patut untuk di acungi dua jempol bahkan kalo lebih punya dua jempol boleh deeh beberapa puluh jempol :D hehehehe.. sok pede yaa :P Eiitsss, jangan salah.! Kepedean itu diperlukan dalam kehidupan sehari-hari loh :)
Masa Putih Abu-Abu . . . .  aku belajar banyak hal. Mulai dari yang setiap harinya di depan buku, di depan leptop, bahkan tiap harinya di depan gerbang sekolah sambil mengucapkan “SELAMAT PAGI” hehehehe :D itu dulu saat aku masih kelas sepuluh.
Nah, tadi kan indrik sudah bilang kalo indrik adalah orang paling beruntung dari sekian banyak teman-teman seangkatan sekolah. Ceritanya bisa ngrasa seperti itu?? Jadi…
*G1112131415
#G_13+@!!$#IK++K%A@P>R;A/IF][DN+@MI&T?!!@#M;TA{\\ACA!@#*AA%+D;V?Y{AP}#$%GY-RW*\\:@
Begitulah kisahnya :) ngerti kan? :D Semoga bisa diambil sisi baiknya yaa.. dari mulai Memahami, Mengerti, Mengorbankan, Memaafkan, Melupakan, Mengalah dan jangan mengamibil sisi buruknya yang suka “Menangis dan Menyembunyikannya”

:D :) {}

Sabtu 30 Mei 2015 pukul 17 : 13

Hari ini kenapa kau meyakinkan ku bahwa kau hanya menunggu teman mu? Padahal aku sudah tau jelas kau bersama dia seseorang yang pernah berada di sisi mu tapi kau tidak mengakui akan hal itu. Aku selalu mengambil sisi positif dari semua yang telah berlalu di antara kita. Dan aku sangat percaya bahwa meskipun itu sedikit kau memiliki rasa kepedulian pada ku walau aku tidak pernah berada di sisi mu. Dengan sedikit bukti kau menyuruh teman kita untuk mengantarkan ku pulang, Itu Kepedulian mu Terhadap ku.! Kau meyakinkan ku dan berkata “Aku menunggu teman” padahal kau bersama seseorang yang pernah mengisi ruang hati mu.! Lalu jawab ku hanya singkat kepadamu, bahkan ini jawaban yang pernah kau ajarkan pada ku “Aku Musrik Percaya sama kamu”