Kamis, 27 November 2014

Short Story For You

Titik ( . )

“Ada Apa dan Kenapa??” pesan singkat masuk di telfon genggam ku dari kakak.
“Tidak papa, hanya lelah. Besok pekerjaan ku banyak kak, aku harus menyelesaikan ladang tanaman cabai ku.” Jawab ku balik.
“Oalah.. tak kira kenapa.. yaudah-yaudah..”
“Sukses yaa kak.!!”
“Iya-iya”
“Kak.. kalo mau membantu ku untuk menyelesaikan pekerjaan ku di ladang tidak papa, silahkan, tapi harus berani takut kotor.”
“Berani Kotor atau berani takut kotor”
“Berani Kotor dan tidak Takut Kotor”
“Oh.”
“Kenapa??”
“Gpp”
“Saya kembalikan.. ‘Gpp’.”
“Oallaah..”
“:)”
“.”
            TITIK. Balasan dari kakak dan itu kubiarkan menjadi balasan pesan singkat yang terakhir, karena kakak yang mengawali pesan singkat itu. Bagiku TITIK bukan akhir dari segalanya, namun hanya akhir dari pesan singkat kakak. Sengaja aku tak membalas pesan singkat kakak karena aku tau semua tidak akan ada ujungnya. Bahkan mungkin hanya keegooan dari diri kita masing-masing yang akan terbahas. Itu semua sudah sering terjadi. Dan melalui pesan singkat kata maaf hadir diantara kita.
Asalakan kakak tau saat itu aku sedang belajar dan memikirkan kakak. Sudahkah kakak makan??  Sudakah kakak sholat?? dan Sedang apakah kakak?? Lalu pesan singkat kakak datang, berderinglah telfon genggam ku. Kakak bertanya aku menjawabnya, dan aku bertanya kakak menjawab dengan singkat padat jelas, tanpa ada suatu penjelasan.
Kak . . . Semenjak  29 Menit 53 Detik itu, akan begini. Ya beginilah… kita jarang interaksi. Kakak dan aku semakin jauh. Jika kita dekat sikap kita kaku. Dan apakah mungkin selamanya akan seperti ini??.
Berjalan di titian kodrat                           (Apa yang harus kita katakana)             jika berharap Dia menentukan
Kak . . . . aku hanya ingin melihat mu dalam keadaan sehat walafiyat dijauhkan dari segala penyakit, melihatmu tersenyum walaupun itu bukan karena ku, melihat mu bahagia meskipun tak bersama ku, dan melihat mu sukses untuk kehidupan mu.
Siapalah aku bagimu kak.. aku hanyalah akar yang selamanya akan menjadi akar untuk menyerap air agar batang dapat menyalurkan air ke daun lalu berfotoosintesis dan menghasilkan Oksigen yang kakak hirup.
Maaf . . . . . . . . . hanya kata maaf yang mampu terucap. Semoga kakak selalu berada dalam lindungannya. Titik (.)



By : LAUT