Selasa, 05 Maret 2013


“PUPUK”

Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik

Penggolongan macam-macam pupuk
1. Berdasarkan sumber bahan : pupuk organic alami dan pupuk kimia
2. Berdasarkan bentuk fisik : onggokan, remahan, butiran, kristal, dan cair
3. Berdasarkan kandungannya : tunggal, majemuk, dan pupuk mikro hara
Fungsi pupuk
1. Menambah dan menyuburkan tanah. Apalagi, pupuk sekarang sudah menggunakan unsur hara, humus, dan bahan organikyang dapat mengakibatkan dampak jangka panjang bagi kesuburan tanah.
2. Pupuk sebagaimana vitamin bagi tubuh adalah nutrisi bagi tanah. Secara kimia tanah yang diberi pupuk akan mengalami perbaikan struktur tanah.
3. Menghidupkan kembali jasad renik yang ada pada tanah.
4. Pupuk organik dirancang agar ramah lingkungan.
5. Merangsang tanaman agar tumbuh bagus.
6. Melindungi tanaman dari hama dan penyakit.
7. Menaikkan mutu dan produktivitas hasil tanam.

Pupuk di golongkan menjadi 2
Pupuk anorganik/kimia/majemuk : (contoh: Urea, sp36, N.P.K, KCL, dsb) berfungsi untuk memenuhi kebutuhan unsur hara makro yang di butuhkan dalam jumlah banyak dan mutlak guna meningkatkan hasil panen.
Pupuk Organik (contoh: kompos/hijau, pupuk kandang, pupuk organik cair, dsb). Berfungsi untuk memenuhi/melengkapi kebutuhan unsur hara mikro dan bahan organik yang di butuhkan tanah/tanaman dalam jumlah sedikit namun mutlak di butuhkan untuk: mengembalikan kandungan bahan organik tanah agar tetap terjaga dan optimal, melengkapi kandungan unsur hara (khususnya Mikro) yang di butuhkan tanaman, merehabilitasi kesuburan tanah, meningkatkan efektivitas proses pemupukan, meningkatkan kualitas dan produktivitas hasil panen yang berkelanjutan (sustainable) untuk jangka panjang.

Kandungan pupuk
Nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), sulfur, kalsium(Ca), magnesium (Mg), besi (Fe), boron (B), mangan (Mn), seng (Zn), tembaga (Cu), molibdenum (Mo).

Air Sebagai Unsur Esensial Bagi Tanaman

Fungsi Air Bagi Tanaman
1.        Sebagai bahan/komponen proses fotosintesa
2.       Sebagai bahan penyusunan jaringan tanaman
3.       Sebagai pelarut unsur-unsur  hara di dalam tanah
4.       Sebagai pengangkut unsur-unsur hara dari akar ke daun dan mengangkut gula (pati) dari daun ke bagaian tanaman

Peranan Air Pengairan/Irigasi
1. Menambah air dalam tanah untuk  pertumbuhan tanaman
2. Mengatur temperatur tanah
3 Membersihkan garam-garam, zat beracun yang berbahaya dalam tanah
4 Meninggikan tanah
5. Membasmi rumput-rumput
6. Melunakkan lapisan olah tanah
7. Meratakan permukaan tanah
     8.Sebagai pelarut zat makanan tanaman

Teknik Pemberian Air
Teknik pemberian air pada tanaman bergantung:
1. Jumlah air yang tersedia
2. Kondisi Lahan/kemiringan lahan
3. Kebutuhan air bagi tanaman
4. Teknologi yang digunakan
5. Angin
6. Jenis Tanah

Cara Pemberian Air
1. Cara Bawah Permukaan
          Pemberian air bawah permukaan adalah pemberian air yang diberikan langsung ke daerah
peralatan tanaman
Pemberian air bawah permukaan dapat dibagi 2 yaitu:
A. Cara terbuka dengan membuat parit
B. Cara tertutup dengan pipa berlubang
2. Cara Siraman
           Pemberian air secara siraman yaitu dengan memberikan air melalui siraman (pancaran air) pada areal tanaman.
Contoh: pada tanaman hias, tanaman indoor.
3. Cara Tetesan
          Pemberian air dengan cara tetesan yaitu : dengan memberikan tetes air secara langsung pada tanaman.
Seperti penggunaan infus air.

Pemberian Air Pada Tanaman
              Umumnya pemberian air dengan cara ini dilakukan pada lahan-lahan datar dan lahan miring yang berteras. Cara ini terbagi atas 3 :
¨1. Pemberian air dengan cara penggenangan
¨2.  Pemberian air di antara bedengan tanaman
¨3. Pemberian air di antara baris tanaman

Kualitas Sumber Air
                        Sumber Air untuk tanaman ada 3 yaitu:
1.        Air Hujan, yaitu air langsung dari atmosfir dan merupakan sumber air utama di daerah pertanian
2.       Air Permukaan, yaitu: air hujan yang mengalami limpahan berakumulasi sementara di tempat rendah
3.       Air Tanah, yaitu: air hujan yang mengendap sementara atau terkekang di lapisan bawah tanah
Kapasitas Lapang  : adalah kondisi dimana kemampuan tanah untuk menahan air setelah tidak lagi di pengaruhi oleh gaya gravitasi
Kadar Air Layu Permanen adalah kondisi air dalam tanah pada saat tanaman menjadi layu permanen karena tanaman tidak mampu lagi menarik air dari tanah


Biji : Salah satu bagian tanaman yang berfungsi sebagai unit
penyebaran (dispersal unit) perbanyakan tanaman secara alamiah
             Benih : Biji tanaman yang telah mengalami perlakuan sehingga dapat dijadikan sarana dalam memperbanyak tanaman
             Bibit : Benih yang telah berkecambah

       Pembibitan/Pesemaian ialah menabur atau menyebar tumbuhan atau menanam biji/benih pada suatu tempat khusus yang memenuhi persyaratan-persyaratan untuk tumbuhnya biji atau benih hingga diperoleh perkecambahan atau pertunasan (bibit) yang cepat dan baik tumbuhnya. kegiatan menanam benih atau bibit ini bersifat sementara di lokasi pembibitan, dimana tanaman muda (semai) ini dipelihara sampai saat dipindahkan ke lapangan.
       Tujuan pembibitan adalah untuk menyiapkan benih yang berbentuk biji hingga menjadi bibit atau tanaman muda yang siap ditanam di lahan.