Senin, 01 April 2019

Sebuah Pernyataan

Kepada Ibu Pertiwi
Saya indri kusdianti akan berupaya selalu untuk melihat sisi baik dari kehidupan ini.
Setiap pagi sebelum mengawali hari saya akan berdo'a untuk semesta dan seisinya. Semoga Kebahagiaan beserta Rasa Syukur selalu melimpah.
Mungkin ini hanya sekedar kata.
Saya tidak bisa berjanji karena saya tak memiliki jaminan tuk menepati janji-janji saya.

Maka, saya hanya minta Percayalah... kepada saya manusia biasa yang tak punya apa-apa.. yang akan selalu mencintai tanah ini, menghargai perbedaan, menjunjung tinggi PANCASILA, NKRI, BHINEKA TUNGGAL IKA dan..
MERAH PUTIH akan selalu di hati
Hingga akhir hayat nanti..

Tertanda Indri Kusdianti
Putri pertiwi

Kamis, 28 Maret 2019

Khanif Nugroho Part 2

Lanjutan dari part 1 yaa gaesss
.
.
Saya memandang keluar jendela, dalam hati saya bingung. Apa saya harus membicarakan saat ini juga. Apa ini waktu yang tepat. Apa ia sepakat. (Bukan bukan.. ini bukan soal hati. Bukan juga soal perasaan. Ada something dari beberapa universitas ternama yang engga welcome sama kampus2 kecil kek kampus saya [jadi acaranya itu seluruh kampus di wilayah jawa timur mengirim perwakilan untuk berdiskusi mengenai pariwisata])
Okeh... bismillah..
Awalnya kek ragu2 gitu.. takut enggak nemuin solusi malah muncul masalah. Padal niatnya moo tanya2 dan berbagi pengalaman.
Setelah membicarakannya plan2
Keraguan saya sirna. Terbunuh oleh kata2 yang terucap olehnya. (Eaakk)
FIX. NYAMAN. Asyik, funny, friendly, yahhh hati dan fikiran mulai bersyair.. tapi sayang tak sempat tuk menuliskan dan mengabadikannya..
Saat di stasiun... Tiba2 ia pamit buat ke mini market di daerah stasiun, kedua mas panitia pelaksana sibuk memarkir mobil, dan saya langsung dengan tujuan saya bersama tiket yang saya pegang menuju petugas stasiun dan bertanya2 (hasilnya saya lupa. Intinya sesampai saya di malang, saya mandi dan saya ujian akhir semester).
Ia datang dengan sekantong plastik minuman. Ia berikan pada kedua mas2 panitia pelaksana sebotol kopi yang ready minum sama rokok (saya benci sekali perokok. Bagi saya perokok adalah pencuri udara segar saya). Lalu ia berikan ke saya susu kotak warna pink dan berkata [indrik saya tidak tahu apa yang kamu suka jadi saya belikan ini].
*Tingtungtingtung terdengar sudah kereta yang akan mengantarkannya pada tujuannya. Dan ia harus melakukan check-in tiket. Okehh.. disitu kami semua berpisah. Saling menjabat tangan dan berkata semoga bisa berjumpa kembali di kongres nasional pariwisata.
Eh.. ada cerita yang terlewatkan.
Singkatnya tentang gelang yang melingkar di tangan saya ini sebelumnya gelang ini melingkar ditangan ia.
Saya sengaja meminta kenangan kepada pemimpin yang memiliki banyak fans.. awalnya menolak (kapan2 aja indrik kalo ketemu lagi saya kasih) yahh kecewa.. berusaha kembali berucap sebagai kenangan dan saya akan menjaganya sambil pasang muka2 gimana gituu.. wkwkwk [haram buat di bayangin ya].
Ia melihat pergelangan tangannya.. kamu mau yang ini? *tanya ia
Saya menjawab, manapun yang penting ikhlas. Eakkk.
Lalu dilepasnya gelang itu.. Sedikit ia ceritakan soal history gelang tersebut yang satu2nya hasil karyanya melingkar dipergelangan tangan yang harus ia ikhlaskan untuk penggemar barunya ini (saya), gelang saya habis indrik.. dimintain sama teman2, tapi rata2 yg dimintain itu yang saya beli dari daerah yang pernah saya kunjungi *ujarnya apa curhatnya? (Ntahlah).

Cerita diatas waktu ia memberi saya sekotak susu bewarna pink, sambil duduk2 di depan stasiun saat itulah.. moment paling berharga bagi saya. Berguarau.. bercerita soal pariwisata.. dan suatu kehormatan bagi saya. Gelang tersebut dipasangakan di pergelangan tangan saya dan rasanya saya mau terbaaaang sayangnya engga punya sayap. Lebih sayangnya lagi acara waktu itu saya tidak berpose dengannya. Aissshhh..
Gimana ceritanya gelang itu dipasangken?
[Rahasia] dong.
Okeh.. cukup sudah ceritanya sampai disini. Insya allah jika ada kesempatan saya akan menyambungnya ketika kisah kongres kala itu berlangsung.
Insya allah yakkk [bang]
Karena emang nggak ada waktu sama sekali buat duduk2 santai sambil berbincang. Eh yg ada kek bumi kejatuhan meteor karena . . . . .
Sudah Lupakan.
Terimakasih untuk ilmu-nya dan maaf jika ada yang kurang berkenan.
Salam pariwisata..
Salam lestari..
Selesai bercerita pukul 00.47 tanggal 23 maret 2019
Tertanda indri kusdianti yang ia sebut nama saya pake k [indrik].

Selasa, 26 Maret 2019

Khanif Nugroho Part 1

Okeh. Dengan alunan musik melow dari grup band Panbers tahun 70 an.. Saya mulai menulis dan berimajinasi. Eh bukan imajinasi, ini lah kisah sebenarnya...
Namanya Khanif Nugroho tapi saya tidak tahu kapan ia dilahirkan. Postur tubuh yg tinggi dan gagah cocok jadi seorang tentara (sebenarnya) tapi saya tidak tau kenapa ia mencitai pariwisata dan mengambil jurusan itu.
Mata yang sipit atau sayup? Ah entahlah.. intinya saya tak bisa melihat bola matanya itu. Suara yang serak2 becek kek (dewi persik) hehehehe tapi enak di dengar kok. Gaya kepemimpinan yang friendly-nya ampun, merangkul semua anggota tanpa memandang status kampusnya. Dan ini yang selalu saya ingat (semoga nggasalah) ia punya lesung pipi, kalo pas tersenyum... haduhhh duh.. dunia serasa seperti surga menurut saya. Ibarat saya cokelat nih saya bakal meleleh kek kena matahari pagi. Eaaak.
Okeh next. Sebelum menulis tentang ia pada tengah malam ini tepatnya pukul 23.22 WIB tanggal 22 maret 2019
Sebenarnya saya sedang memikirkan seseorang yang dulu sempat singgah dalam kehidupan saya, lebih jelasnya seseorang yang pernah membuat hati saya berbunga lalu membuat hati saya patah sepatah patahnya. (Haduh kek berlebihan gitu yakk) Lupakan. Lalu saya melihat gelang yang setia melingkar di tangan, saya lepas dan saya pandangi. Saya mencium bau dari gelang itu sambil memejamkan mata, lalu teringat akan janji saya (insya allah) kepada ia, bahwa saya akan menuliskan tentang ia. Tentang ia yang berusaha tuk memberikan yang terbaik untuk orang2 sekitarnya.
Khanif Nugroho (ia)


Awal mula berjumpa.. saya melihat ia dari kejauhan pada salah satu kegiatan di suatu organisasi pariwisata wilayah jawa timur, saya tidak tahu siapa ia dan darimana asalnya. Ternyata pimpinan nasional organisasi, diam2 banyak yang membicarakan tentang ia. Entah apa istimewanya.. setelah itu saya benar2 memperhatikannya dan saya memahami kenapa ia menjadi idola (anggap saja begitu) setelah itu saya bertanya2 kepada mereka yang telah mengenal sosok ia. Iya. Ia begitu ber-kharisma(cari di mbah googel kalo gatau artinya), hingga membuat seluruh pengurus bahkan anggota bisa terpikat oleh ia.
Waktu berlalu saat kegiatan itu. Masih saya ingat betul saya meminta bantuan kepada panita pelaksana untuk mengantarkan saya ke stasiun mencari atau menukarkan atau menanyakan soal tiket kereta kepulangan saya ke malang karena saya harus melaksanakan ujian semester akhir (tiba2 saya ingat, sepertinya saya sengaja minta bantuan panitia karena saya tau ia akan pulang terlebih dulu saat itu, soo.. paham kan, intinya biar bisa nganter ia ke stasiun) wkwkwkwk.. Gilak. (Sumpah, saya ketawa2 sendiri)
Kok saya tau kalo ia akan pulang duluan? Yaa diam2kan saya cari tau. (Masih ingat bus yg mengantarkan seluruh peserta wilayah berhenti di salah satu mini market? Ada yang tanya apa yg dibeli oleh ia? Lalu ia menjawab *cek tiket kereta buat pulang* saya mendengarkannya) enggak tau kenapa inisiatif aja buat ngikut2 ke stasiun (tapi sebenarnya saya juga perlu ngapelin petugas stasiun buat tanya2 soal tiket kepulangan saya [1%niatnya])
Berlanjut ketika dalam perjalanan menuju ke stasiun hingga berada di stasiun..
Dalam perjalanan itu panitia pelaksana memanggil saya dan berkata (mbak indrik sekalian aja sama bang khanif saya antar ke stasiun) okeh tepat sasaran, sesuai dengan keinginan. Xiixix..
Panitia pelaksana mempersiapkan mobil yang akan mengantarkan saya dan ia menuju stasiun jem-ber. (Haduh kalo yang nganter 1 orang otomatis kan engga enak kalo saya dan ia duduk di belakang, berasa kek gimana. Pastinya ia bakal duduk depan juga. Eh.. Alhamdulilalhnya 2 orang panitia pelaksana yang mengantarkan *aman).
Saya tepat dibelakang pak sopir dan ia tepat sekali berada di samping saya. Kek ada canggung2nya gitu. Kan saya baru mengenalnya. Gimana kalo saya di cekik (aissshh... imajinasi tak berbobot). Ia memulai pembicaraan dengan panitiapelaksana yg mengantarkan kami ke stasiun. Suasan cair.. saya enggak tegang (lagi) tapi masih berasa takut karena ia yg duduk disebelah saya adalah sosok pemimpin nasional pariwisata yang fansnya itu keknya gabisa lagi dihitung pakek jari.
NEXT..... Tunggu sambungannya yakk gaes. Di khanif nugroho part 2 😆😆

Sabtu, 02 Maret 2019

USAHA!

Berusahalah memikirkan hal baik
Meskipun adanya tak sebaik yang kau fikirkan.
Hidup memang begini.. Terkadang yang baik di depan tak sebaik saat di belakang..
Yang terpenting adalah .. menjadi yang terbaik untuk siapapun yang tak menilaimu dengan baik.
Karena pada masanya nanti semesta akan memberikan mu kebaikan hanya melalui orang-orang baik yang tulus dan ikhlas dalam kebaikan.. 
Usaha!!
Melakukan sekarang dan akan memetik dimasa yang akan datang.
Biar saja luka.. yang terpenting tak pernah meluka.
Biar saja sepi dan suyi.. yang terpenting tak membiarkan kesepian dan kesunyian yang membunuh secara pelahan..