Istilah
DALAM Pertanian dan arti GULMA
·
Daya Berkecambah Benih adalah informasi kemampuan benih tumbuh
normal
menjadi tanaman yang berproduksi wajar dalam keadaan biofisik
lapangan
yang serba optimum.
·
Deteriorasi adalah
proses kemunduran benih dalam hal penurunan viabilitas
benihnya
akibat pengaruh lingkungan simpan yang kurang mendukung daya
simpan
benihnya.
·
Dehumidifikasi adalah proses pengeringan udara dalam ruang simpan
benih
apabila kelembaban udaranya melebihi 60 % mengunakan zat kimia
maupun
dehumidifier.
· Desicant
adalah bahan kimia yang berfungsi untuk menyerap uap air dari
udara pada ruang penyimpanan benih.
· Higroskopis
adalah sifat fisik bahan pengemas benih yang mudah menyerap
air ataupun uap air dari lingkungannya.
· Insulasi
adalah kemampuan ruang simpan benih dalam menahan aliran
panas udara dari luar ruang simpan benih.
1. Mengidentifikasi
Morfologi Gulma
Pada dasarnya gulma merupakan tumbuhan yang mudah
tumbuh
pada setiap tempat yang berbeda-beda, mulai dari
tempat yang
miskin unsur hara sampai tempat yang kaya unsur
hara. Sifat inilah
yang membedakan gulma dengan tanaman yang
dibudidayakan.
Banyak batasan pengertian tentang gulma, tetapi
secara umum
gulma dapat didefinisikan sebagai kelompok jenis
tumbuhan yang
hidupnya atau tumbuhnya tidak dikehendaki oleh
manusia karena
dianggap mengganggu dan bisa merugikan hasil
tanaman yang
dibudidayakan. Kerugian yang ditimbulkan oleh
gulma tersebut dapat
bersifat kuantitatif (kerugian dalam bentuk jumlah
atau dapat
diwujudkan dengan angka) dan bersifat kualitatif
(kerugian dalam
bentuk kualitas hasil pertanian yang tidak dapat
diwujudkan dengan
angka)
Pengaruh yang merugikan dengan adanya gulma pada
lahan
pertanian ada beberapa hal, antara lain :
Mempunyai pengaruh persaingan/kompetisi yang
tinggi dengan
tanaman budidaya
Sebagai rumah inang sementara dari hama dan
patogen
penyebab penyakit tanaman budidaya
Mengurangi mutu hasil panen tanaman budidaya
penyebab penyakit tanaman budidaya
1). Penanganan gulma hasil pengendalian secara
mekanis/fisik bertujuan
untuk mencegah penyebaran biji dan organ
perbanyakan vegetatif gulma
tumbuh kembali di lahan pertanian, untuk
membersihkan lahan pertanian
dari patogen penyebab penyakit yang inangnya
berupa gulma, dan untuk
memanfaatkan gulma sebagai bahan baku kompos.
2). Gulma hasil pengendalian secara mekanis/fisik
secara mekanis/fisik dapat
ditangani dengan 2 cara yaitu dengan membakar
gulma dan
memanfaatkan gulma menjadi bahan kompos. Kriteria
gulma bahan
bahan kompos dapat dibedakan menjadi bahan yang
mudah lapuk,
susah lapuk, dan tidak dapat lapuk yang
dipengaruhi oleh kadar airnya,
ukuran bahannya, dan nisbah C/N bahan tersebut.
3). Teknik membuat kompos berdasarkan cara
pengomposannya secara
umum dibedakan menjadi 2 cara yaitu pengomposan
dengan tanpa
penambahan mikroorganisme pengurai dan pengomposan
dengan
penambahan miroorganisme pengurai. Faktor-faktor
yang mempengaruhi
proses pengomposan antara lain kelembaban, suhu,
dan sirkulasi udara..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar