Titik ( . )
“Ada Apa dan
Kenapa??” pesan singkat masuk di telfon genggam ku dari kakak.
“Tidak papa,
hanya lelah. Besok pekerjaan ku banyak kak, aku harus menyelesaikan ladang
tanaman cabai ku.” Jawab ku balik.
“Oalah.. tak
kira kenapa.. yaudah-yaudah..”
“Sukses yaa kak.!!”
“Iya-iya”
“Kak.. kalo mau membantu
ku untuk menyelesaikan pekerjaan ku di ladang tidak papa, silahkan, tapi harus
berani takut kotor.”
“Berani Kotor
atau berani takut kotor”
“Berani Kotor
dan tidak Takut Kotor”
“Oh.”
“Kenapa??”
“Gpp”
“Saya
kembalikan.. ‘Gpp’.”
“Oallaah..”
“:)”
“.”
TITIK. Balasan dari kakak dan itu
kubiarkan menjadi balasan pesan singkat yang terakhir, karena kakak yang
mengawali pesan singkat itu. Bagiku TITIK bukan akhir dari segalanya, namun hanya
akhir dari pesan singkat kakak. Sengaja aku tak membalas pesan singkat kakak
karena aku tau semua tidak akan ada ujungnya. Bahkan mungkin hanya keegooan
dari diri kita masing-masing yang akan terbahas. Itu semua sudah sering
terjadi. Dan melalui pesan singkat kata maaf hadir diantara kita.
Asalakan kakak
tau saat itu aku sedang belajar dan memikirkan kakak. Sudahkah kakak
makan?? Sudakah kakak sholat?? dan
Sedang apakah kakak?? Lalu pesan singkat kakak datang, berderinglah telfon
genggam ku. Kakak bertanya aku menjawabnya, dan aku bertanya kakak menjawab
dengan singkat padat jelas, tanpa ada suatu penjelasan.
Kak . . .
Semenjak 29 Menit 53 Detik itu, akan
begini. Ya beginilah… kita jarang interaksi. Kakak dan aku semakin jauh. Jika
kita dekat sikap kita kaku. Dan apakah mungkin selamanya akan seperti ini??.
Berjalan di titian kodrat (Apa
yang harus kita katakana) jika berharap Dia menentukan
Kak . . . . aku
hanya ingin melihat mu dalam keadaan sehat walafiyat
dijauhkan dari segala penyakit, melihatmu tersenyum walaupun itu bukan
karena ku, melihat mu bahagia meskipun tak bersama ku, dan melihat mu sukses
untuk kehidupan mu.
Siapalah aku
bagimu kak.. aku hanyalah akar yang selamanya akan menjadi akar untuk menyerap
air agar batang dapat menyalurkan air ke daun lalu berfotoosintesis dan
menghasilkan Oksigen yang kakak hirup.
Maaf . . . . . .
. . . hanya kata maaf yang mampu terucap. Semoga kakak selalu berada dalam
lindungannya. Titik (.)
By : LAUT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar