CARA
PENGAPLIKASIKAN PENANAMAN KACANG TANAH
POLA TANAM
·
Rotasi/Pola tanam
kacang tanah adalah satu kali dalam satu tahun untuk mencegah hama dan
penyakit.
·
Di lahan sawah
penanaman dilakukan di awal musim kemarau sedangkan di lahan kering umumnya
penanaman dilakukan di awal musim hujan. Musim ini berbeda-beda pada
masing-masing daerah yang memungkinkan penanaman dapat dilakukan sepanjang
tahun di seluruh nusantara.
·
Di lahan kering
dimana kebutuhan air kacang tanah semata-mata bergantung pada curah hujan, pada
bulan pertama diperlukan curah hujan 100-150 mm/bulan sedang pada bulan ketiga
antara 50-100 mm/bulan.
·
Di lahan Sawah
tanaman kacang tanah ditanam sesudah padi yang jatuh pada musim kemarau untuk
itu perlu pengairan dan irigasi.
VARIETAS
Benih yang digunakan adalah benih yang berasal dari
varietas unggul nasional yang mempunyai potensi hasil tinggi seperti Gajah,
Macan, Kidang, Biawak, Kancil, Turangga dll.
Pemilihan varietas sebaiknya selain memperhatikan
produksinya dan adaptasinya terhadap lingkungan juga memperhatikan kebutuhan
pasar. Untuk kacang garing misalnya lebih baik digunakan varietas berbiji dua
dengan bentuk biji dan polong yang bagus seperti Jerapah, Kancil, dan Tuban.
Kebutuhan benih tergantung pada ukuran biji sekitar 80
kg biji/ha atau 120 kg polong/ha dengan daya tumbuh benih lebih 80 %.
PENYIAPAN LAHAN
Tanah dibajak 2 kali sedalam 15-20 cm, lalu digaru,
dan diratakan, dibersihkan dari sisa tanaman dan gulma dan dibuat bedengan
selebar 3-4 meter.
Antar bedengan dibuat saluran drainase dalam 30 cm dan
lebar 20 cm yang berfungsi sebagai saluran irigasi pada saat kering.
PENANAMAN
Penanaman dengan jarak tanam 40 x 15 cm, 40 x 10 cm,
satu biji per lubang sehingga populasi tanaman sekitar 250.000 tanaman.
Penanamanjugadapatdilakukan secara baris ganda (50 cm
x 30 cm) x 15 cm, satu biji per lubang.
Penanaman dengan cara ditugal, kedalaman lubang tanam
3-5 cm. Lubang tanam ditutup dengan tanah.
PEMUPUKAN
Dosis pupuk per hektar secara umum dapat diberikan 50
kg Urea, 50 Kg SP 36 dan 50 Kg KCL, 125 gr pupuk bio (rhizonut), dan pupuk
organik secukupnya
Waktu Pemberian pupuk, terdiri atas pupuk dasar :
semua pupuk bio (rhizonat) saat tanam dan ½ bagian Urea, seluruh TSP dan KCL
satu hari sebelum atau saat tanam, pupuk susulan : 1/2 bagian urea pada saat
umur tanaman 21-24 HST
Cara Pemupukan: pupuk bio (rhizonat) dicampur dengan
benih dan disemprot dengan air sebelum ditanam, pupuk dasar disebar merata saat
pengolahan tanah akhir, pupuk susulan ditugal kiri kanan barisan tanaman
sedalam 5-7 cm atau dengan sistem garit.
Pada tanah yang yang bersifat masam atau pH tanahnya
rendah , diberikan dolomit sebanyak 300-500 kg/ha dengan cara ditaburkan merata
pada saat pengolahan tanah akhir.
PENYIANGAN DAN
PEMBUBUNAN
Penyiangan gulma dilakukan 2 kali selama pertumbuhan
tanaman. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 15 HST sebelum
tanaman berbunga atau tergantung populasi gulma. Penyiangan dapat dilakukan
dengan cara menggunakan kored atau pancong. Penyiangan kedua dilakukan pada 45
HST setelah ginofor masuk ke dalam tanah. Penyiangan tidak boleh dilakukan saat
pembentukan polong karena dapat menyebabkan kegagalan pembentukan polong
Pembumbunan dilakukan bersamaan penyiangan.
PENGENDALIAN HAMA
DAN PENYAKIT
Pengendalian Hama dan penyakit dilakukan secara
bijaksana yang diawali dengan pemilihan benih varietas kacang tanah yang
resisten atau toleran hama penyakit pada daerah setempat.
Apabila hama tetap menyerang dilakukan pencegahan
secara mekanis dengan memungut hama secara manual atau bila serangan di atas
ambang ekonomi dilakukan penyemprotan dengan pestisida.
Hama utama pada kacang tanah antara lain sebagai
berikut Wereng kacang tanah (Empoasca fasialin), pengerek daun (Stmopteryx
subsecivella), ulat jengkal (Plusia Chalcites) dan ulat grayak (Prodenia litura
), ulat penggulung daun (Lamprosema indicata), hama teresbut dapat dikendalikan
dengan insektisida endosulfan, klorfirifos, monokrotofos, metamidofos,
diazinon, (seperti Thiodan, Dursban, Azodrin, Tamaron dan Basudin). Untuk
pencegahan, pestisida tersebut dapat diaplikasikan pada umur 25,35 dan 45 HST.
Penyakit utama kacang tanah antara lain layu bakteri
(Pseudomonas solanacearum), bercak daun (Cercospora sp.)penyakit karat
(Puccinia arachidis). Pengendalian dapat dilakukan dengan penanaman varietas
tahan atau menggunakan fungisida benomil, mankozeb, bitertanol, karbendazim,
dan klorotalonil (seperti Benlate, Dithane M-45, Baycor, Delsane, MX200, dan
Daconil). Untuk pencegahan fungisida tersebut dapat diaplikasikan pada umur
35-45 dan 60 HST.
PENGAIRAN
Pengairan diperlukan jika kacang tanah ditanam pada
musim kemarau. Priode kritis tanaman terhadap air adalah periode pertumbuhan
awal (umur hingga 15 hari), umur 25 hari (awal berbunga), umur 50 hari
(pembentukan dan pengisian polong), dan umur 75 hari (pemasakan)
Pengairan dilakukan melalui selokanantar bedengan.
PANEN DAN PASCA
PANEN
Umur panen tergantung varietas dan musim tanam. Rata-
rata umur panen adalah 90-100 hari atau pada saat masak fisiologis dimana
tanda-tandanya adalah : kulit polong mengeras, berserat, bagian dalam berwarna
coklat, jika ditekan polong mudah pecah. Cara panen dilakukan secara manual
(dicabut), sebelum panen tanah perlu dibasahi dengan diari agar tidak banyak
polong yang tertinggal di dalam tanah.
Perontokan polong dilakukan secara manual atau dipetik
dengan tangan atau menggunakan mesin pemipil polong (stripper), lalu polong
disortir dan sisihkan polong muda dan rusak.
Hasil panen dapat langsung dijual ke pabrik pengolahan
(tenggang waktunya tidak boleh lebih 24 jam) atau terlebih dahulu dikeringkan
Pengeringan dilakukan dengan dijemur pada lantai atau
dengan alas tikar selama 5-6 haridengan matahari terik atau bila musim hujan
dengan menggunakan pengering. Pengeringan dilakukan sampai kadar air biji
menjadi 10-12 % yang ditandai dengan mudah terkelupasnya kulit biji.
Pengupasan atau pembijian dilakukan dengan cara
sederhana (polong dikupas dengan tangan) atau menggunakan mesin pengupas polong
(peanut sheller).
Penyimpanan kacang tanah dilakukan dalam gudang yang
bersih, kering tidak lembab dan sirkulasi udara baik menggunakan wadah karung
goni atau kantong plastik. Kacang tanah yang sudah dikemas ditumpuk dengan
teratur di atas kayu/rak kayu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar